Saturday, November 16, 2013

Masalah ekonomi



A. Kebutuhan Manusia 
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mempertahankan kelansungan hidup dan harus                   dipenuhi. Keinginan adalah pilihan terhadap sumber daya atas alasan yang berbeda dan tidak mutlak harus di penuhi dan merupakan bagian dari kebutuhan. Sifat Kebutuhan manusia adalah tidak terbatas atau tidak ada habisnya atau terus meningkat. Contoh. Jika sudah punya satu baju maka akan tetap membeli baju yang lain. 

B. Kelangkaan Sumber Daya (Scarcity) 

Kelangkaan adalah terjadinya kesenjangan/perbedaan antara kebutuhan dengan jumlah alat pemuas kebutuhan. Kelangkaan terjadi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan atau sumber daya terbatas. Sumber daya terbatas (Langka)karena untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan (Pengertian dalam Ilmu Ekonomi). Untuk itu timbullah pertanyaan untuk mengatasi kelangkaan tersebut yang di jadikan sebagai masah pokok ekonomi.


Faktor penyebab kelangkaan.
keterbatasan jumlah benda pemuas kebutuhan 
kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia 
keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada 
peningkatan kebutuhan manusia yang lebih cepat dibanding dengan kemampuan penyediaan sarana kebutuhan 
Untuk mengatasi kelangkaan maka yang harus dilakukan adalah 
Mengefisiensikan penggunaan sumber daya 
Mencari alternatuif lain untuk mengatasi kelangkaan dengan menciptakan barang pengganti/ substitusi (WHAT). 
Lama produksi sumber daya di persingkat dengan IPTEK dan pengembangan kemampuan SDM (HOW). 
Menjaga sirkulasi Sumber daya 
C. Masalah Pokok Ekonomi 
What = Barang apa yang diproduksi untuk mengatasi kelangkaan 
How = Bagaimana barang itu diproduksi misalkan dengan Kemjuan IPTEK atau memanfaatkan sumber daya yang tergolong banyak. 
For whom = Untuk siapa penggunaan barang tersebut. 
Contoh: Kasus Kelangkaan Minyak Tanah.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka timbullah pertanyaan bagaimana mengatasi masalah tersebut?. Pemerintah sebagai pelaksana system ekonomi membuat kebijakan untuk mengatasi dengan mencari alternative barang pengganti sehingga timbullhah pertanyaan, barang apa yang harus di ciptakan atau diproduksi agar kelangkaan tersebut dapat diatasi dan barang tersebut harus mempunyai fungsi yang sama dengan minyak tanah serta jumlahnya diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan akan barang bakar. Kebijakan itu dengan menggunakan gas yang mempunyai fungsi yang sama dengan minyak tanah. Setelah itu timbul lagi pertanyaan bagaimana memproduksinya agar bisa digunakan oleh semua lapisan masyarakat karena produk gas kebanyakan digunakan oleh masyarakat golongan menengah ke atas sedangkan masyarakat golongan bawah tidak mampu menggunakannya. Ketidakmampuan itu dikarenakan alat untuk menggunakan gas terlalu mahal dari segi kompor dan tabung gas serta pengetahuan penggunaannya. 

Agar semua lapisan masyarakat mampu dan mau menggunakan gas sebagai bahan bakar maka pemerintah melakukan tiga tahap perencanaan yang pertama pemerintah menciptakan atau memproduksi tabung gas ukuran 3 kg yang berlabel SNI, kompor gas mini dan petunjuk penggunaannya. Tahap kedua memberikan/membagikan bantuan tabung gas dan kompor tersebut ke masyarakat golongan bawah dengan sosialisasi penggunaannya. Tahap ke tiga pemerintah menarik subsidi terhadap minyak tanah dan mengurangi pasokan minyak tanah. Itulah contoh dari 3 masalah ekonomi dan peneyelesaiannya. 

D. Biaya peluang 

Untuk mengatasi kebingungan atas kebijakan atau pilihan dari alternatif penggunaan sumber daya secara efektif (Konsumsi) dan pilihan produsen terhadap barang apa yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan masalah pokok ekonomi (what, how dan for whom), maka perlu diketahui untung dan rugi atau manfaatnya dalam membuat pilhan serta akibat dari pilihan yang di pandang dari segi biaya, waktu dan manfaatnya. 

Biaya Peluang adalah biaya yang di korbankan dalam usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan baik dalam penggunaan sumber daya dan keinginannya. 

Sifat biaya peluang adalah bersifat Subjektif atau yamg memilih pilihan. 

Contoh: Pada saat Ikur (Mahasiswa Reg A FKIP UNTAN) masuk kuliah dia dihadapkan dua pilihan yaitu ditawarkan kerja di dua tempat berbeda. Tempat pertama ditawarkan bekerja sebagai OB di Mega Mall Pontianak dengan Upah Rp. 800.000/bulan dengan sistim kerja ship malam dan ship siang dengan waktu kerja 8/hari sedangkan di tempat kedua ditawarkan sebagai penjaga warnet dengan upah Rp. 300.000/bulan dengan waktu kerja dari pukul 17.00-22.00 WIB. Ternyata ia memilih pilhan yang kedua sebagai penjaga warnet dengan pola pikir bahwa ia seorang mahasiswa dengan jam kuliah yang padat, tidak memungkinkan ia kerja sebagai OB dengan kualifikasi professional, walau upah yang didapat tinggi dan bekerja di warnet ia bisa kuliah dengan tenang serta dapat menggunakan internet gratis sebagai penunjang kuliah walau dengan upah sebesar Rp. 300.000. setelah dari deskripsi di atas pilihan tersebut didasari dari segi manfaat kemudian biaya peluang selama setahun dapat di hitung dengan cara: 

T4 1. OB dengan Upah Rp. 800.000/bulan 
T4 2. Penjaga Warnet dengan Upah Rp. 300.000/bulan 
Dit: OC (Opportunity Cost) selama 1 Tahun (12 bulan) 
Jadi. Total upah jadi OB salama 1 tahun adalah Rp. 800.000 x 12 = Rp. 9.600.000 
Total upah di T4 2 selama 1 tahun adalah Rp. 300.000 x 12 = Rp. 3.600.000 
Jumlah biaya peluang yang ditanggung selama setahun adalah Rp. 9.600.000 – Rp. 3.600.000 = Rp. 6.000.000 

E. Sistem Ekonomi 

System = tata cara / manajemen (POAC)/ aturan (kebijakan) secara teratur dan rasional. 
Ekonomi = hal-hal yang menyangkut tentang usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 
Jadi system ekonomi adalah satuan tatacara atau manajemen (Planing, organizing, Actuating, and controling) dalam mencegah dan menyelesaikan masalah ekonomi didalam masyarakat dengan tujuan mencapai kesejahteraan bersama. System ekonomi di perlukan karena untuk mengatasi masalah ekonomi dalam usaha mencapai tujuan. 

Macam-macam Sistem ekonomi:
1. Sistem ekonomi tradisional
Ciri- cirinya: 
Sector produksi masih belum maju atau masih tradisional (sederhana) 
Bersifat agraris dan ekstraktif (tergantung pada alam) 
Bersifat masih tertutup atas kemajauan teknologi 
Usaha dilakukan dengan gotong royong 
Pola kerja atau usaha masih tergantung dengan kearifan local. 
Perekonomian statis 
2. Sistem ekonomi pasar/ liberal.
Mekanisme pasar di atur oleh The invisible hand atau oleh permintaan dan penawaran 
Bersifat kapitalisme 
Bebas memiliki sumber daya produksi 
Bebas berusaha 
Campur tangan pemerintah terbatas 
Perakonomian labil. 
Tokoh system ini adalah Adam Smith, Professor Milton Friedman 
3. System ekonomi Komando/ terpimpin/ terpadu/ terpusat
Dahulu disebut dengan system ekonomi komunis sejalan dengan pengaruh globalisasi maka sendi-sendi perekonomian berubah menjadai system ekonomi komando. 
Pemerintah berkuasa penuh atas perekonomian Negara 
Segala aspek ekonomi di kuasai dan di atur oleh pemerintah 
Hak perorangan cenderung di abaikan 
Individu tidak bebasa memilih usaha 
Perekonomian labil. 
Tokoh system ini adalah Karl Max (1811-1883) 
4. Sistem ekonomi campuran (Paduan dari liberal dan komando)
System ini adalah campuran dari system ekonomi yang ada yang menkombinasikan peran pemerintah dan pihak swata dalam menajalankan dan mengatur perekonomian. Salah satu contoh system ini adalah system ekonomi Pancasila 

Cirri-ciri: 

1. Negara mengusai sumber daya yang menyangkut hajat hidup orang banyak. 
2. Individu bebas berusaha dan memilih bidang usaha 
3. Fundamental perekonomian di atur oleh pemerintah 
4. Sebagai badan pengawas dan pelaku perekonomian

No comments:

Post a Comment